Kasus kecelakaan yang menimpa bayi karena boks tempat tidurnya semakin mengkhawatirkan. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, hampir 10.000 anak-anak dibawa ke ruang unit gawat darurat (UGD) rumah sakit setiap tahunnya— atau rata-rata satu bayi setiap jamnya—setelah jatuh, terjepit, atau terperangkap dalam tempat tidur bayi,boks bayi (playpen),dan keranjang tidur (bassinet). ”Ini jelas-jelas merupakan sumber utama anak mengalami cedera di rumah,” kata peneliti Gary A Smith MD DrPH, Direktur Center for Injury Research and Policy at Nationwide Children’s Hospital di Amerika Serikat. ”Kami juga mengakui bahwa banyak orang tua yang meremehkan masalah ini,” lanjutnya.
Metode penelitian hanya melihat kasus cedera yang dilaporkan ke UGD, bukan kejadian saat ditangani klinik-klinik kecil, tempat praktik dokter atau mereka yang tidak mau melakukan pengobatan sama sekali. ”Jadi, kita memang punya masalah yang nyata,” tegas Smith seperti dilansir webMD.com. Para peneliti mengatakan, penelitian ini merupakan yang pertama kali dilakukan secara nasional di Amerika Serikat selama lebih dari 19 tahun. Penelitian ini dilakukan di tengah-tengah kesibukan pemerintah Amerika Serikat merumuskan aturan mengenai tempat tidur bayi dan produk sejenis yang telah banyak memakan korban sehingga banyak di antaranya ditarik dari peredaran.
Standar keselamatan yang diamanatkan pemerintah negara adikuasa tersebut akhirnya diterbitkan dalam produk pertama kalinya di hampir dua dekade. Penelitian ini dipublikasikan lewat online dalam jurnal Pediatrics. Studi terbaru ini dipuji sejumlah regulator pemerintah dan perwakilan industri yang dapat berguna untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya bagi anak-anak yang ditimbulkan lingkungan di dalam kamar tidur di dalam rumah yang tidak aman. ”The Juvenile Products Manufacturers Association (JPMA) memuji berbagai studi yang meningkatkan kesadaran masyarakat akan produk tempat tidur bayi dan keamanan lingkungan di ruang tidur bagi orang tua,” kata Amy Chezem, Direktur Komunikasi JPMA—produsen sejumlah boks bayi—dalam sebuah pernyataannya kepada media.
Peneliti yang tidak terlibat dalam studi ini juga memuji jangkauan dari hasil penelitian ini yang cukup signifikan. ”Saya pikir bahwa ini adalah studi yang sangat penting,” kata Rachel Y Moon MD, seorang dokter anak dan ahli di bidang penyakit sindrom kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome/SIDS) di Children’s National Medical Center,Washington DC,Amerika Serikat. ”Anda harus berhati-hati di mana pun bayi Anda berada. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk membuat tempat tidur bayi, playpen,dan bassinetyang Anda punya di rumah lebih aman,” kata Moon. Sebenarnya bagaimana anak-anak ini bisa terjatuh?
Menurut hasil studi, lebih dari 80% luka pada bayi akibat boks bayi,dan dua pertiga di antaranya dilaporkan ketika anak terjatuh atau terjungkal keluar dari boks. Sekitar 15% dari cedera akibat jatuh di dalam boks,terbentur atau tergores bagian dalam boks. Sementara, sekitar 6% yang lain berasal dari bayi yang terjebak atau terjepit di tempat tidur. Sebagian besar luka memang tidak secara langsung mengancam jiwa.Cedera ringan, termasuk memar dan goresan, adalah yang paling umum, mewakili sekitar sepertiga dari semua cedera yang dilaporkan. Tetapi dalam satu dari lima kasus yang terjadi,seorang anak dilarikan ke ruang UGD dengan diagnosis gegar otak.Patah tulang mewakili 12% dari cedera,sementara luka robek atau tergores sekitar 14% di antaranya.
”Yang harus diingat orang tua adalah bahwa bayi akan berguling duduk atau berdiri untuk pertama kalinya yang Anda tidak akan duga,”kata Smith. ”Semua kelakuan yang tibatiba ini, pada suatu hari, mereka melakukannya, dan saya pikir orang tua hanya cukup menjaganya dengan baik,” lanjutnya. Bahkan, sekitar 1% anak-anak meninggal setelah menjadi terperangkap atau terjepit di tempat tidur.Sebagian besar kematian tersebut melibatkan diagnosis sesak napas atau penyakit SIDS. Dua pertiga dari kematian itu terjadi pada bayi yang berusia lebih muda dari 6 bulan.Bagian lain dari masalah tersebut, para ahli mengatakan, orang tua berpikir bahwa akan aman jika menempatkan benda yang bertekstur lembut seperti bantal,selimut,dan penahan di dalam boks, padahal produk tersebut juga dapat berbahaya.
Bayi mungkin saja berguling ke benda tersebut dan tercekik sementara mereka sedang tidur.Bayi yang lebih tua dan lebih kuat,di sisi lain dapat menggunakan benda itu untuk bisa membuat mereka terjungkal keluar boks. ”Yang kami lihat, kasus kematian terkait area dalam kamar tidur.Dan,salah satu masalah besar adalah upaya untuk mencegah cedera, banyak orang tua menaruh bantal dan bemper di boks untuk mencoba mencegah cedera,” kata Moon.
Padahal sebenarnya, bendabenda tersebut sering yang menjadi biang kerok. Peneliti mengatakan, sejumlah besar dari masalah tersebut mengacu pada desain dan pembuatan oleh produsen tempat tidur tersebut yang telah banyak ditarik dalam beberapa tahun terakhir.
{ 2 komentar... Views All / Send Comment! }
waduh,,,harus hati2 juga nie kalo mo beli ni barang,,,
betul...betul...betulll..
Post a Comment